Tolak Proyek Karbon, Masyarakat Long Isun Surati Bank Dunia
Mewakili Masyarakat Adat Long Isun, Perkumpulan Nurani Perempuan, Accountability Counsel dan Forest Peoples Programme mengajukan komplain ke Bank Dunia. Mereka menilai, proyek karbon di Kalimantan Timur (Kaltim) yang Bank Dunia danai melalui proyek reducing emission from deforestation and forest degradation (REDD) banyak merugikan mereka.
Sebagai catatan, Kaltim memang menjadi salah satu proyek percontohan yang berlangsung sejak 2021. Bank Dunia klaim, proyek ini akan meningkatkan kesejahteraan dan membawa banyak manfaat di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Bagi masyarakat adat Long Isun di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, proyek tersebut justru akan merugikan mereka.
Martha Doq, Direktur Perkumpulan Nurani Perempuan yang juga warga adat Long Isun bilang, implementasi proyek karbon akan membawa sejumlah konsekuensi, misal, larangan untuk masuk hutan.
Dengan begitu, para perempuan Long Isun akan kehilangan akses terhadap hutan. Padahal, selama ini, hutan menjadi sumber penghidupan mereka.
Baca artikel selengkapnya di sini.